Seorang kawan di Perth (asli Indonesia), tinggal dengan keluarga kecilnya, tinggal di sebuah klaster kecil perumahan. Tetangga depan, seorang lansia wanita hidup sendirian. Dia bule Australia.
Wanita tsb sangat mandiri, tetapi sebenarnya banyak kelemahan.
Kawan saya, seperti biasa sebagai pengikut Kristus, mencoba proaktif berkenalan dan mengenal tetangganya/wanita tsb lebih baik. Apalagi dengan berbagai kelemahannya, kawan kita ini mencoba menawarkan bantuan apa yang bisa.
Akhirnya wanita tsb -pelan-pelan- bisa menerima uluran tangan kawan kita. Dia mulai bisa nebeng belanja di groseri, dll.
Kawan kita bisa membagikan Kristus bukan hanya dengan kehidupan/perbuatan baik tetapi dengan kata-kata. Bagaimana respons di hati terdalam, hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas secara relasi, wanita tsb sudah membuka diri.
Suatu saat… saya lupa persisnya siapa yang duluan punya ide ini, wanita tsb ada rencana perjalanan… mengikuti cruise tour (tur dengan kapal pesiar). Kelihatannya tur seperti itu sangat menarik (bagi para senior)… menyusuri pantai selatan dari barat sampai ke timur.
Wanita tsb perlu bantuan dalam banyak hal: urusan tiket, pembayaran online, dll… Kawan kita membantu sepenuhnya semua urusan tsb.
Di tengah-tengah urusan tsb, wanita itu ditemukan meninggal dunia di rumahnya, setelah sekitar sehari semalam tetangga curiga karena tidak ada tanda-tanda kehidupan dari rumah tsb.
Ya, sedih sekali… Syukurlah kawan kita telah berhasil “mengakses” hidup dan hati wanita tsb.
Cerita sampingannya.
Dalam hukum setempat, jika seseorang meninggal dunia tanpa meninggalkan surat wasiat, maka harta kekayaannya menjadi hak negara. Anak dan keluarga manapun tidak berhak atas harta peninggalan tsb. Karena itu ketika kami datang ke sana (beberapa bulan setelah kejadian), rumah tsb masih kosong dan tidak terurus lagi.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran dan inspirasi buat kita, baik dalam pengelolaan hidup kita, dalam bertetangga/berteman, dll. Tuhan memimpin kehidupan kita. Amin.