Hidup adalah perjalanan. Ada babak-babak kehidupan yang berganti. Setiap pergantian babak, ada sesuatu yang berubah. Kita harus beradaptasi dengan setiap perubahan. Dan ada hal baru yang bisa kita kerjakan.
Dengan kepergian Soko, mulailah babak baru lagi dalam kehidupan ini.
Bagi Soko, ini adalah lompatan besar. Tapi setiap lompatan besar, sebenarnya harus/sudah dilatih dengan lompatan-lompatan kecil sebelumnya. Jangan berharap bisa melompat jauh jika belum terlatih dengan lompatan kecil.
Lompatan kecil itu apa saja? Mungkin itu adalah memilih warna celana kesukaannya, memasang tali sepatu sendiri, naik sepeda roda 4, memilih SMP, belajar naik sepeda roda 2 (meski telat), belajar nyeberang Jl. Tole Iskandar, belajar nyeberang Jl. Margonda (jangan kira ringan, ini jalan telah makan berapa nyawa), memilih SMA, belajar naik motor (meski telat), belajar naik bus kota/krl, memilih kampus, belajar nyetir mobil, pergi ke kota anu, pergi nyeberang pulau, ke luar negeri, dll. (Apakah anak-anak atau keponakan kalian biarkan nyaman, atau melatihnya melewati semua itu dengan baik? Itu akan menentukan masa depannya.)
Bagi kami. Ah, rasanya nano-nano….