Bagaimana Kami Bisa Sampai ke Kamerun?

Pengalaman adalah kenyataan bahwa Allah sedang bekerja. Bahkan ketika kita tidak menyadarinya.

Jalan hidup bukanlah kita yang menentukan. Dulu (tahun 1998), ketika kami pindah ke Jakarta, tepatnya Depok, kami bertanya-tanya: siapa sangka kami akan hidup di Jakarta, kota besar ini?

Sekarang, siapa sangka kami bisa menginjakkan kaki di Afrika, tepatnya di Kamerun?

Kami ke Afrika karena kami perlu saling berbagi dengan teman-teman di sini tentang pengalaman dan pelajaran. Tentu banyak pengalaman teman-teman di Kamerun yang sangat menarik untuk didengarkan. Tetapi kami? Pengalaman apa saja yang Tuhan berikan yang cukup menarik?

Pengalaman adalah kenyataan bahwa Allah sedang bekerja. Bahkan ketika kita tidak menyadarinya.

1.
Kami dilahirkan di Jawa, di keluarga non-Kristen. Orang tua List dan orang tua saya berbeda keyakinan. Bagaimana melalui keluarga seperti itu, kami bisa mengenal Kristus? Tuhan bekerja melalui orang tua kita.

2.
Kami telah aktif di pelayanan pemuridan bahkan sejak SMA, ketika orang bilang kami belum matang berpikir. Sejak kelas 2 pun kami sudah memimpin adik kelas kami dalam kelompok pemuridan.

Dan pada saat yang sama, kami mempunyai anggota keluarga/orang tua di rumah yang non-Kristen yang menunggu kami setiap kali kami pulang dari sekolah atau aktivitas pemuridan. Bagaimana pengalaman di sekolah itu menjadi relevan bagi keluarga?

3.
Tuhan membawa kami ke Bandung (selisih setahun) bertemu dg Nav, … Nav ITB, satu regu pelayanan yang boleh dikatakan sangat besar waktu itu. Sebuah pengalaman dengan teman-teman yang menggairahkan, yang auranya bahkan terus terasa sampai sekarang. Banyak cerita, khususnya bagaimana itu berkaitan setelah kami pindah ke Depok/Jakarta.

4.
Lulus dari ITB (Apr 92/Okt 93), kami berpacaran lalu segera menikah (Feb 1994)… teman lama (sejak SMA) jadi pacar/pasangan :). Tahun ini telah bersama selama 30 tahun. Kisah-kisah yang luar biasa dan nano-nano, sehingga kadang, untuk menggambarkannya, saya ingin menulis thread dengan judul: Tingkah Laku Istriku Yang Rada Aneh (atau: Tidak Sesuai Brosur). Note: judul yang sama berlaku sebaliknya (tentang saya/suami). Kisah-kisah itu rupanya selalu bisa menjadi bahan tertawa terpingkal-pingkal (dan tentu pelajaran) bahkan bagi teman-teman Kamerun yang baru kenal.

5.
Menjadi FT bersama Nav (berarti GIP/gift income person) Agt 1994 adalah cerita yang punya banyak sisi yang rupanya sangat menarik. Bagaimana kaitannya dengan orang tua dan keluarga (apalagi yang non-Kristen, yang tak terlalu perlu tahu sisi Nav), siapa yang mendukung dana dan bagaimana bisa terjadi, bagaimana dengan anak-anak UI, dll… ada beberapa sisi lain lagi yang menarik.

6.
Pindah ke UI tahun 1998 (Januari, beberapa bulan sebelum kerusuhan), yang punya setting/konteks berbeda dengan di ITB, rupanya adalah cerita yang sangat berbeda dan menarik. Meskipun menjalaninya dengan beberapa tekanan (tetapi mengalir tenang), rupanya dalam jangka panjang bisa banyak hal indah terjadi/dihasilkan. Pengaruh dan hasilnya mengalir ke sana dan ke mari.

7.
Pindah ke Depok/Jakarta tahun 1998 rupanya juga menjadi awal cerita indah nano-nano dan panjang dengan teman-teman lama (dan kemudian banyak yang baru). Kisah-kisah dengan buah yang tidak terduga, karena buah memang hasil otomatis dari tumbuhan yang terawat. Community-based development terjadi alamiah dan tanpa teori, hasilnya tak terduga.

“You are a force of nature. Nothing will stop you,” 

Ms. Young (played by Michelle Krusiec) tells a young Hernández outside of his home (A Million Miles Away, 2023 movie).

8.
Jakarta… oh kota besar yang konon katanya menjadi kuburan bagi banyak orang, … tetapi oleh Tuhan bukanlah kuburan, tetapi padang dengan tanaman yang beragam… banyak pohon tempat bersarang burung-burung di udara. Melihat gerakan-gerakan hidup pengikut Kristus di kota besar ini adalah hal yang menarik.

Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya

Yes 41:19

Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.

Mat 13:32 

9.
Banyak bertemu kawan dan kolega dalam perjalanan panjang ini menambah cerita-cerita tentang apa yang terjadi dan bisa terjadi. Jadi ini bukan tentang pengalaman kami, tetapi pengalaman kita bersama di Navina.

Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.

Ams 24:32 

Untuk melihat banyak cerita indah itu, Tuhan perlu membuka mata dan pikiran kita.

Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. 

2Raj 6:17 

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. 

Yes 43:19 

Sway: Pelajaran Komunitas

Kristus yang pertama punya teknik magis untuk menarik hati orang, sehingga terpikat. Tetapi demikian juga kita bisa punya teknik magis untuk menarik orang lain.

Hubungan dalam Allah Tritunggal dari satu sisi bisa digambarkan dengan dansa/tarian di antara pribadi-pribadi tsb. Silakan baca dari artikel ini: Perichoresis – The Divine Dance of the Trinity.

Karena itu, ide tentang dansa/tarian, khususnya dansa/tarian kelompok sangat menarik perhatian saya, khususnya dalam aspek penerapan dalam hubungan antar orang dalam satu komunitas.

Hidup bersama dan kebersamaan dalam Kebenaran/Kristus adalah keseluruhan dinamika kehidupan dan misi hidup kita. Ada daya dorong, pertahanan dari kehancuran, inspirasi, visi, dst banyak hal indah. Di luar itu, waduh celakanya.

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. 
Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! 
Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? 
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. 

Pengkhotbah 4:9-12

karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 

Fil 2:13

Tersedia daya hidup, daya dorong, kalibrator, sustainer, … yaitu Kristus sendiri sebagai Kepala.

Jika ada luka dalam hubungan dan dinamika itu, akan ada kesembuhan… dan seringkali memang perlu waktu. Tenang saja….

From him the whole body, joined and held together by every supporting ligament, grows and builds itself up in love, as each part does its work. 

Eph 4:16 

Sebagai ilustrasi, bentuk “dansa/tarian” lain yang saya lihat misalnya aerial dance seperti di AGT berikut ini:

Suatu gerak langkah yang begitu harmonis dan hidup.

Banyak lagu pop yang berhubungan dengan dansa, misalnya: Dancing Queen, Sway, ….

Ini salah satu versi, dengan klip tarian

Ada beberapa kata dalam lirik lagu Sway yang sangat menarik:

Other dancers may be on the floor
Dear, but my eyes will see only you
Only you have that magic technique
When we sway, I go weak

Make me thrill as only you know how
Sway me smooth, sway me now

Kristus yang pertama punya teknik magis untuk menarik hati orang, sehingga terpikat. Tetapi demikian juga kita bisa punya teknik magis untuk menarik orang lain. Be a blessing.

Catatan lain dari sesi di JakTim, 12 Agt 2023: Catatan ttg Komunitas. Penjelasan-penjelasan dari catatan ini bisa dijelaskan di artikel terpisah.

Mengunjungi “UI Connection” di Surabaya

You call out to God for help and he helps—he’s a good Father that way. But don’t forget, he’s also a responsible Father, and won’t let you get by with sloppy living. Your life is a journey you must travel with a deep consciousness of God.

Usai rapat Pimsubreg di Bandung 2-5 Sep, kami meluncur ke Surabaya/Sidoarjo tanggal 6.

Pertanyaan “berapa lama” tidak relevan… yang penting menikmati perjalanan dan aman. Titik kotak adalah perhentian (ada 8, termasuk 3 kali tidur, karena malam sebelumnya hanya tidur 3 jam)

Tujuan nomor satu adalah mengunjungi kel mas Jarot-Melva yang baru pindah awal tahun ini dari TBK. Jadi landing kami di Sidoarjo, tempat tinggal mereka (sementara). Dulu, Jarot ini kuliah di STAN Bintaro, tetapi rajin ke Depok, maybe tiap weekend ya, untuk PA, olahraga dan menikmati waktu dg teman-teman.


Tujuan kedua, yang sama dengan itu, adalah ketemu Yuli (Binus98)!!!! 🙂

Kapan terakhir ketemu? Tidak ingat, mungkin karena begitu lamanya… Yang jelas pernah ketemu di sekitaran Binus (tempat kuliah mereka, tempat kost si koko Jemmy -UI97- usai lulus UI), ketika saya antar Jemmy pindahan dari Depok ke Kemanggisan.

Kata Yuli, dia pernah main ke rumah kami yang di Beji Timur (itu berarti tahun dalam tahun 2001-2004. Yuli kuliah di Binus tahun 1998).

Yuli baru buka usaha Chi Fry di Trans Icon (Gayungan, Surabaya). Silakan teman-teman mampir ya di https://goo.gl/maps/m5ggtNJMb8XGrJ7F8. 🙂


Yang ketiga ini enggak sengaja. Rupanya Imelda Sitinjak barusan landing di Surabaya untuk studi S3 di Unair. Dulu S2 di UI Depok. 🙂 Begitu tahu dia di Surabaya, ya kami meluncur lah.

Tampaknya anak-anak antusias juga. Tinggal bapaknya gimana nanti. 🙂

Rupanya Imelda sebelah rumah ama bos Handy-Endah ya… punteun….


Yang ini bonus, baru kontak-kontakan mendadak, beliau langsung menyediakan dirinya dikunjungi. Dan seperti orang Jawa klasik: suguhan ndlidir (mengalir), padahal suguhan dari tetangga sebelah (alias warung-warung)… siomay, gado-gado, rujak cingur.

Beliau adalah mas Kristyan, teman SMA yang belum pernah jumpa seusai lulus SMA. Itu berarti tak pernah jumpa fisik lebih dari 35 tahun! Sekarang beliau bekerja sbg dosen PNS yang ditempatkan di Univ Moestopo.


Demikian laporan singkat kunjungan teman-teman lama khususnya UI Connection di Surabaya/Sidoarjo. Maaf waktu singkat, masih ada kel Anung, kel Yudi. Nuwun sewu gak sempat jumpa.

Teman-teman lain di Surabaya, kami gak bisa jumpai, karena seperti kata mas Hari: kalau gak bawa oleh-oleh, enggak usah bilang-bilang!!! (sementara oleh-oleh kami hanya cukup untuk beberapa orang di atas :))

Pelajaran. Tanpa bermaksud menarik pelajaran, tetapi tetap saja ada pelajaran bagi saya. 🙂

  1. Pertemuan darat adalah segalanya. 🙂 Banyak hal indah ada di sana.
  2. Terlalu banyak koneksi hubungan kita, tetapi koneksi lokal (darat) adalah utama. Dimana pun saya pergi/menetap, apakah saya terhubung dengan komunitas tubuh Kristus lokal? (Apakah juga ada komunitas Nav lokal?)
  3. Koneksi kita juga dengan semua orang yang Tuhan berikan di sekitar kita. Koneksi yang membuka kasih mengalir dan berkat Abraham sampai kepada semua orang.
  4. Tuhan yang pada akhirnya kita tahu paling care dengan kita yang begitu unik dan mobile serta rentan (apalagi dg kejadian covid kemarin). Tuhan beserta kita dimana saja.
  5. Pergumulan-pergumulan hidup kita adalah nyata: anak, karir, hubungan dengan teman-teman lama, dst…. Dengan segala keterbukaan dan keriangan, mari kita menyambutnya, melewatinya dan memenanginya. 🙂

You call out to God for help and he helps—he’s a good Father that way. But don’t forget, he’s also a responsible Father, and won’t let you get by with sloppy living. Your life is a journey you must travel with a deep consciousness of God.

1Pet 1:17 (MSG)

Perbuatan Baik Yang Efektif

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Kalau saya menyebut satu atau dua ayat, itu bukanlah segalanya. Tetapi satu sisi dari satu pelajaran/prinsip kehidupan. Ada sisi-sisi lain, yang tidak dibahas dengan satu dua ayat tsb.

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Mat 5:13-14  Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 

Saya melihat aspek lokal dari gambaran garam dan terang itu. Garam tentu terasa bagi makanan dalam satu racikannya. Terang dunia… dunia ini lebih dalam arti “arrangement” sekitar kita, lingkungan sosial kita, dunia kita… maybe RT kita, klub dansa/gowes kita, dst.

Gal 6:10  As we have therefore opportunity, let us do good unto all (men), especially unto them who are of the household of faith. 

Berbuat baik kepada household (oikos) masing-masing. Household dalam konteks waktu itu adalah “rumah besar” yang isinya bisa siapa saja: keluarga, keluarga besar, pegawai, dst. Seperti apa household/oikos kita sekarang? Siapa yang terkait dengan kita paling dekat, secara keluarga, ekonomi, sosial?

Ada satu praktek yang baik juga: mendukung kawan lain dengan householdnya. Maybe household kita enggak terlalu besar, atau enggak terlalu menyita sumber daya kita. Kita bisa memberi/berbuat baik/membagi sumber daya kita kepada kawan lain yang householdnya lebih besar.

Selamat menyongsong Lebaran, hari kemenangan….

Oats Pie Crust

Ceritanya karena pingin ikutan buat bakwan & gehu ala ibues, padahal gak punya terigu, maka saya buat tepung dari oats.

Ceritanya karena pingin ikutan buat bakwan & gehu ala ibues, padahal gak punya terigu, maka saya buat tepung dari oats.

Caranya sederhana: 2 pack oats instan (merah, @200gr) saya giling dengan chopper, kecepatan 2/tinggi sampai halus (meski tak sehalus terigu). Pas menggiling keingat sedang ngidam makan pie. Jadi kepikir, penasaran nyoba buat kulit pie dari tepung oats. Ngubek-ubek resep… eh baru sadar gak ada oven, mesti pakai wajan anti lengket andalan. Akhirnya nekat saja mengira-ira dengan perkiraan ukuran pakai gelas ukuran & takaran sendok.

Kulit Pie

Bahan: (kurang lebih)
– 300 ml tepung oats 
– 2 sdt gula merah bubuk
– 1/2 sdt garam
– 40 g keju cheddar parut  (optional)
– 60 ml minyak (saya pakai minyak biji bunga matahari)
– 90 ml air es (bisa kurang bisa lebih)

Cara membuat:
Persiapan.
Campur tepung, gula & garam sampai rata lalu simpan di kulkas sampai dingin.
Bekukan minyak

Setelah dingin semua bahan.
Campur rata tepung dingin dengan keju lalu uleni (pakai chopper pisau yang tidak tajam/plastik) dengan menambahkan minyak beku sambil masukkan air es sesendok demi sesendok sampai adonan kalis.
Giling adonan dg dialasi atas & bawah dg plastik smp tcapai ketebalan yg diinginkan. 
Potong bulat taruh di wajan anti lengket atau loyang. Tekan2 spy tdk ada udara terjebak di bwah adonan kulit.
Tekan-tekan sepanjang sisi kulit dengan garpu.
Tusuk-tusuk di beberapa tempat di bagian alas kulit.
Panggang 15-20 menit sampai matang dan harum

Filling

Pas sudah jadi kulit baru sadar gak nyiapin fillingnya. Untung punya stok kolak pisang tanpa santan dengan aroma kayu manis. Juga ada stok nanas potong.
Akhirnya buat fillingnya dengan bahan: 1 sachet energen vanila, gula merah, susu cair skim, tepung oats, dan sebutir telur. Aduk rata, panaskan bentar lalu tuang di atas kulit pie.
Atur potongan pisang kolak dan buah nanas.
Panggang lagi sampai filling kental/keras.

Harusnya filling dituang saat kulit setengah matang. Tapi sudah telanjur mateng, yo wis pasrah. Bersyukur gak gosong kulitnya.

Sudah selesai. Potong setelah dingin.

Penampakan ada celah pecah kecil di pinggir krn dikopek pas ngecek bawahnya gosong gak.