Perbuatan Baik Yang Efektif

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Kalau saya menyebut satu atau dua ayat, itu bukanlah segalanya. Tetapi satu sisi dari satu pelajaran/prinsip kehidupan. Ada sisi-sisi lain, yang tidak dibahas dengan satu dua ayat tsb.

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Mat 5:13-14  Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 

Saya melihat aspek lokal dari gambaran garam dan terang itu. Garam tentu terasa bagi makanan dalam satu racikannya. Terang dunia… dunia ini lebih dalam arti “arrangement” sekitar kita, lingkungan sosial kita, dunia kita… maybe RT kita, klub dansa/gowes kita, dst.

Gal 6:10  As we have therefore opportunity, let us do good unto all (men), especially unto them who are of the household of faith. 

Berbuat baik kepada household (oikos) masing-masing. Household dalam konteks waktu itu adalah “rumah besar” yang isinya bisa siapa saja: keluarga, keluarga besar, pegawai, dst. Seperti apa household/oikos kita sekarang? Siapa yang terkait dengan kita paling dekat, secara keluarga, ekonomi, sosial?

Ada satu praktek yang baik juga: mendukung kawan lain dengan householdnya. Maybe household kita enggak terlalu besar, atau enggak terlalu menyita sumber daya kita. Kita bisa memberi/berbuat baik/membagi sumber daya kita kepada kawan lain yang householdnya lebih besar.

Selamat menyongsong Lebaran, hari kemenangan….