Memberkati Orang Yang Mengikuti

Bil 10:32  Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu.

Hobab, ipar Musa, selama ini mengikuti Musa dan rombongan, keluar dari Mesir. Dan saat ini, rombongan menuju ke tanah yang dijanjikan. Hobab minta izin untuk pulang ke negerinya dan ke sanak saudaranya. Tetapi Musa minta dengan sangat supaya Hobab tetap bersama mereka, membantu mereka dengan keahliannya berkemah di padang gurun (mungkin juga semacam navigasi di padang gurun).

Dan Musa berkata/berjanji, bahwa kebaikan yang Tuhan Tuhan akan lakukan kepada bangsa Israel, akan dilakukan Musa juga kepada Hobab.

Demikianlah kita, dalam perjalanan kita di dunia ini, akan ada orang-orang yang mengikuti kita, apakah itu anak kita, anggota keluarga besar, teman-teman yang ngenger di rumah kita, atau siapa saja di sekitar kita.

Berkat yang Tuhan berikan kepada kita, hendaklah kita teruskan kepada mereka. Begitulah Tuhan terus menerus memberkati semua orang generasi demi generasi, dari satu orang kepada banyak orang.

Hukum Memberi Tip :)

Im 19:9  Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. 
Im 19:10  Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.

Praktek yang bisa dilakukan (mungkin di tiap tempat berbeda):

  • Bulatkan pembayaran ke atas (misalnya ketika bayar bensin di SPBU, bulatkan 5 ribuan atau 10 ribuan ke atas).
  • Tinggalkan uang tips ketika makan di resto.
  • Boleh tawar ketika beli di warung/penjual buah keliling, tetapi bayarnya tetap bulatkan ke atas. 🙂
  • Taruh uang tips di keranjang belanja tempat kurir taruh barang kiriman.
  • … Pls add more practices, tulis di komentar. Mksh

Kisah Hidup Masa Kuliah (2)

Kekurangan, tetapi berlebihan. Terlihat kurang uang, tetapi bisa memberi.

Kisah di no (1), apakah bisa disebut kekurangan? Saya kira belum kekurangan, ya… masih makan tiga kali sehari, full sebulan…

Tahun kedua (pindah kost ke Cisitu Lama, mirip asrama tapi hanya 1 lt, namanya Angsa Putih), pengalaman saya lebih seru. Seingat saya, uang dari kampung makin seret, saya harus cari tambahan uang dengan ngelesin. Kadang ada hari tidak punya uang untuk makan.

Suatu hari, saya berdoa: Tuhan, hari ini sudah tidak ada uang (atau tidak cukup uang untuk makan lengkap), tetapi saya ingin makan (spt biasa). Believe it or not, hari itu di luar ada yang berteriak: “Hari ini saya tidak makan jatah (lagi puasa kali), siapa mau makan jatah saya!!!” Ya, waktu itu ada pembantu yang masak buat seisi kost-kostan itu. Alhamdulillah, saya bisa makan sesuai keinginan. hahaha

Meski kadang kekurangan, tetapi semangat Pantekosta tetap membara. Someday, ibadah di GSJA Jl Merdeka, ada sesuatu (maybe tantangan atau apa lupa), dan saya tergerak memberi. Saya rogoh kantong saya, … ah masih ada satu lembar 10rb-an. Saya berikan semua…. Dan saya pulang jalan kaki sampai Cisitu, 5km, … dan lapar! 😁

Kekurangan, tetapi berlebihan. Terlihat kurang uang, tetapi bisa memberi.