Kenangan yang tak kan terlupakan. Karena bukan sekedar kata-kata, tetapi kehidupan yang ditanamkan.

Satu dua minggu ini saya terkenang terus akan bang Ocan (Haposan Panjaitan), pembimbing saya di Nav yang nomor satu, yang meninggal dunia 29 Maret yang lalu. Ya, saya membiarkan diri bersedih ulang, karena bang Ocan adalah orang Nav paling dekat, secara emosi… bersaing lah dengan bang Alamta (dua beliau tsb, tandem lah mengasihi saya)…. Typical lah pengalaman kita dengan pembimbing Nav, sangat dekat secara emosi, dan itu efeknya jangka panjang, kadang bisa lebih dari saudara.
Dia membimbing saya sambil mengerjakan TA (tugas akhir kuliah). Tapi itu tidak menghalanginya untuk memberikan hidup kepada saya. Kalau mau diceritakan detail, akan perlu ribuan lembar halaman, dan mungkin tidak akan cukup ribuan.
Ketika lulus, barang-barangnya pun dilungsurkan ke saya (mungkin itu lah mengapa saya sekarang juga suka melungsurkan barang… hehe #alasan): motor (sebelum terjual), jaket, rak buku, dst.
Ketika saya mau pindah ke Jakarta (dari Bandung), dia pun menyambut saya kalau saya pas kunjungan ke Jakarta (sekitar tahun 1997). Naik mobilnya yang bagus banget waktu itu dari Gambir ke 705… terasa mewah.
Too many memories… Love you full…