Bermalam Dalam Naungan

Jadi, jika kita masih ada nafas, itu tandanya kita masih diberi kesempatan menikmati kasih-Nya di bumi ini, dan meneruskan kasih itu kepada dunia ini.

Mzm 91:1-2  Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” 

Hari ini Sabtu 11 April 2020, dini hari, ada info dari banyak orang (di Depok, Bogor, Jakarta, Bekasi, Tangerang) yang mendengar suara dentuman dalam kurun waktu cukup lama (1-3 jam). Saya tidak mendengarnya, tidur cukup pulas.

Kita hidup di bumi dan semesta yang ajaib, indah, penuh misteri, dst… dst… Harapkan akan banyak kejadian alam yang mungkin belum bisa dimengerti. Ilmu dan Hikmat akan menolong kita melewati semua itu. Bukan saja melewati, tapi hidup di dalamnya.

Saya ingat suatu candaan ketika SMA. Kami ada retreat, dan salah satu topik sesi judulnya: Dunia Menjerit, Apa Jawabmu. Seperti biasa anak-anak SMA, pasti ada yang suka usil. Salah satu teman usil saya itu skrg kerja di Uni PBB (kira-kira itulah, lupa persisnya). Dia berkata: dunia menjerit, apa jawabmu? ikut menjeriiittt!! 😊

Ya, realitanya, kita juga gentar dan ikut menjerit dan takut. Tapi Tuhan beserta dan menuntun kita… sampai suatu titik, kita merasa damai sejahtera yang melampaui segala akal. Mungkin kita akan kena bahaya juga seperti orang lain, mungkin kita selamat, … tapi apapun yang terjadi, kita aman. Karena Kristus sudah mengalahkan maut, maka maut tidak lagi berkuasa atas kita. Dipanggil pulang pun, kita bersama Dia. For me to live is Christ, to die is gain.

Jadi, jika kita masih ada nafas, itu tandanya kita masih diberi kesempatan menikmati kasih-Nya di bumi ini, dan meneruskan kasih itu kepada dunia ini.

Tetap semangat oleh kekuatan Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *