Hukum Memberi Tip :)

Im 19:9  Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. 
Im 19:10  Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.

Praktek yang bisa dilakukan (mungkin di tiap tempat berbeda):

  • Bulatkan pembayaran ke atas (misalnya ketika bayar bensin di SPBU, bulatkan 5 ribuan atau 10 ribuan ke atas).
  • Tinggalkan uang tips ketika makan di resto.
  • Boleh tawar ketika beli di warung/penjual buah keliling, tetapi bayarnya tetap bulatkan ke atas. 🙂
  • Taruh uang tips di keranjang belanja tempat kurir taruh barang kiriman.
  • … Pls add more practices, tulis di komentar. Mksh

Perbuatan Baik Yang Efektif

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Kalau saya menyebut satu atau dua ayat, itu bukanlah segalanya. Tetapi satu sisi dari satu pelajaran/prinsip kehidupan. Ada sisi-sisi lain, yang tidak dibahas dengan satu dua ayat tsb.

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, perbuatan baik banyak dilakukan. Bagaimana perbuatan baik yang efektif?

Mat 5:13-14  Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 

Saya melihat aspek lokal dari gambaran garam dan terang itu. Garam tentu terasa bagi makanan dalam satu racikannya. Terang dunia… dunia ini lebih dalam arti “arrangement” sekitar kita, lingkungan sosial kita, dunia kita… maybe RT kita, klub dansa/gowes kita, dst.

Gal 6:10  As we have therefore opportunity, let us do good unto all (men), especially unto them who are of the household of faith. 

Berbuat baik kepada household (oikos) masing-masing. Household dalam konteks waktu itu adalah “rumah besar” yang isinya bisa siapa saja: keluarga, keluarga besar, pegawai, dst. Seperti apa household/oikos kita sekarang? Siapa yang terkait dengan kita paling dekat, secara keluarga, ekonomi, sosial?

Ada satu praktek yang baik juga: mendukung kawan lain dengan householdnya. Maybe household kita enggak terlalu besar, atau enggak terlalu menyita sumber daya kita. Kita bisa memberi/berbuat baik/membagi sumber daya kita kepada kawan lain yang householdnya lebih besar.

Selamat menyongsong Lebaran, hari kemenangan….

Izinkan Aku Bersedih

Apapun yang menjadi masalahmu, kuat atau enggak kuat, kamu harus kuat; tetapi misalnya kamu benar-benar enggak kuat lagi, ya tetap harus kuat.

Hari ini gak tahu kenapa, saya cukup bersedih, kelihatannya karena kematian Didi Kempot tadi pagi. Maybe beberapa kawan di Dewa, khususnya mas Guntara, yang juga bisa turut merasakan kesedihan ini. Kami kalau karaokean Dewa biasanya ada lagu campur sari beliau (dan biasanya mas Gun atau pakdhe Maryanto yang memilih lagu tsb).

Beliau bernama asli Dionisius Prasetyo, kelahiran 31 Des 1966. Mulai berkarir sebagai pengamen di Solo tahun 1984-1986, lalu tahun 1987 mulai mengadu nasib, mengamen di Jakarta. Kempot artinya Kelompok Pengamen Trotoar.

Duka cita saya kepada segenap keluarga almarhum dan seluruh sobat ambyar di mana pun berada. (Presiden Jokowi)

Terakhir pak Presiden memang punya kebahagian melihat alm menggalang dana covid dengan konser amal dari rumah yang menghasilkan 7,6 Milyar rupiah.

Beliau telah menggubah sekitar 800 lagu (tadi kami lihat di tv, ada yang bilang 700), semua atau hampir semua berbahasa Jawa. Kata-katanya bagus-bagus, ungkapan hati, penuh kedalaman.

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo
(dari lagu Sewu Kutho)

Terasa agak aneh, meski lagu berbahasa Jawa dan genre campur sari, tapi fans mudanya banyak banget, ada Sadboy, Sadgirl. Mungkin karena temanya kebanyakan tentang hati, tentang dukacita, tentang patah hati… sampai dia dijuluki The Godfather of Broken Heart. Krn itu pula fansnya menyebut diri: sobat ambyar. Ambyar berarti: hancur berkeping-keping, remuk. Dia memberi kelegaan dan tempat kepada (para lelaki) yang mau menangis karena patah hati.

Demikianlah hidup kita bisa menyentuh orang lain, melalui kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Bakat, kemampuan, dll adalah dari kelahiran pertama kita, untuk berada dan menyentuh dunia ini. Kristus memberikan kelahiran kedua untuk membuat sentuhan itu sangat berarti.

Turut berdukacita bersama para sobat ambyar, bersama Indonesia.

NB:
Saya menulis ini sambil melihat konser kenangan beliau di salah satu channel TV telestrial. Kami sudah sangat lama gak punya saluran TV telestrial, gak ingat udah berapa tahun, maybe 6-10 tahun atau malah lebih. Tapi demi melihat konser kenangan alm Didi Kempot ini, akhirnya saya nyalakan tv dan rupanya/syukurnya ada saluran terestrial.

Terjemahan text di gambar: Apapun yang menjadi masalahmu, kuat atau enggak kuat, kamu harus kuat; tetapi misalnya kamu benar-benar enggak kuat lagi, ya tetap harus kuat.

Bermalam Dalam Naungan

Jadi, jika kita masih ada nafas, itu tandanya kita masih diberi kesempatan menikmati kasih-Nya di bumi ini, dan meneruskan kasih itu kepada dunia ini.

Mzm 91:1-2  Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” 

Hari ini Sabtu 11 April 2020, dini hari, ada info dari banyak orang (di Depok, Bogor, Jakarta, Bekasi, Tangerang) yang mendengar suara dentuman dalam kurun waktu cukup lama (1-3 jam). Saya tidak mendengarnya, tidur cukup pulas.

Kita hidup di bumi dan semesta yang ajaib, indah, penuh misteri, dst… dst… Harapkan akan banyak kejadian alam yang mungkin belum bisa dimengerti. Ilmu dan Hikmat akan menolong kita melewati semua itu. Bukan saja melewati, tapi hidup di dalamnya.

Saya ingat suatu candaan ketika SMA. Kami ada retreat, dan salah satu topik sesi judulnya: Dunia Menjerit, Apa Jawabmu. Seperti biasa anak-anak SMA, pasti ada yang suka usil. Salah satu teman usil saya itu skrg kerja di Uni PBB (kira-kira itulah, lupa persisnya). Dia berkata: dunia menjerit, apa jawabmu? ikut menjeriiittt!! 😊

Ya, realitanya, kita juga gentar dan ikut menjerit dan takut. Tapi Tuhan beserta dan menuntun kita… sampai suatu titik, kita merasa damai sejahtera yang melampaui segala akal. Mungkin kita akan kena bahaya juga seperti orang lain, mungkin kita selamat, … tapi apapun yang terjadi, kita aman. Karena Kristus sudah mengalahkan maut, maka maut tidak lagi berkuasa atas kita. Dipanggil pulang pun, kita bersama Dia. For me to live is Christ, to die is gain.

Jadi, jika kita masih ada nafas, itu tandanya kita masih diberi kesempatan menikmati kasih-Nya di bumi ini, dan meneruskan kasih itu kepada dunia ini.

Tetap semangat oleh kekuatan Tuhan.

US 2013: Penerbangan dan Bandara

Perjalanan panjang, berarti juga kami melewati bandara-bandara baru.

Berdasarkan efisiensi dan efektivitas, termasuk harga tentunya, akhirnya kami membeli tiket pp Qatar Airways CGK-IAD (Washington International Airport Dulles), transit di Doha International Airport (DOH). Harganya USD 1,525 per orang. Sementara untuk penerbangan dalam state, seorang teman di sana membantu membelikannya: DCA-DEN, DEN-ATL, ATL-IAD – total USD 517.7 per orang (belum bagasi, beberapa penerbangan mencharge bagasi).
Waktu berangkat, mendekati landing di bandara Doha International Airport (Qatar) jam 04:10, kita akan lihat tanah datar dan berwarna coklat, sedikit pohon hijau. Kawasannya luas sekali. Pesawat berhenti di tengah kawasan, rupanya bukan nempel gedung bandara. Jadi kita turun lalu dijemput bus (sayang bau asap masuk ke dalam). Cukup lama perjalanan bus itu ke gedung bandara, sekitar atau malah lebih dari 15 menit.

Gedung/halte pertama adalah “Arrival”, turunlah disitu yang tujuan akhirnya adalah Doha. Saya ikuti insting saja, kebanyakan orang kok ndak turun, saya lanjutkan… dan benar, halte/gedung berikutnya bertuliskan “Transfer and Departure”. Di sinilah orang-orang yang akan melanjutkan penerbangan turun. Toko-toko/counter di gedung ini kelihatannya jalan 24 jam, termasuk restonya (kami sadari ketika transit baliknya, landing 18:40, takeoff lagi 02:40 masih ramai saja). Ada lagi satu gedung halte, “Premium Transfer Terminal”, tapi kami ndak pernah ke sana. 🙂

Untungnya di bandara ini ada wifi gratis, meski tidak di semua area, mesti cari-cari posisi yang pas sinyalnya kuat. Lumayan bisa tetap konek dengan teman-teman.

Begitu ramai di tengah malam, hampir tidak ada kursi yang kosong, malah banyak yang duduk di lantai. Para penumpang orang Korea khususnya para wanitanya begitu berisik sampai diperingatkan petugas. (Kata teman, yang nomor satu berisik adalah orang China, kedua baru Korea. he..he..)

Anak kecil keluarga India di kursi belakang sering rewel di penerbangan sekitar 14 jam Doha-Washington DC.

Anak segitu jelas mudah bosan dan jadi rewel. Tentu beberapa hal dilakukan orangtuanya, tapi ndak kulihat mereka membawa jalan anaknya, di kursi aja terus.

Kadang anak perempuan keriting itu colek kami. Lalu dia akan senang, tersenyum lebar kalau saya kasih mimik arau gerakan tangan sambutan/bermain.

Jadi ingat Soko waktu kecil naik kereta ke/dari Jawa, ndak mau di kursi! Bapaknya capek berdiri di gang, di kereta ekskutif! :'(

US Trip Lessons
Setiap orang punya kondisinya yang khas, maka perlu persiapan dan antisipasi yang sesuai.

Untuk saya, hal ini antara lain:
– mudah kenyang, mudah lapar, perlu sering makan, maka sedia sesuatu untuk ganjal perut.
– mudah tegang, mudah marah, maka usahakan setting waktu yang aman/lega supaya keadaan tetap lebih terkontrol.